Tersentuh di pinggir nurani
mengheret hingga tertebuk lubuk hati
sakit menangis
nanah menghiris
luka mengguris.
Tidak terlerai dalam ungkapan
walau berjauhan jasad
walau kecewa hangat menghambat
masih terlekat.
Setitip senda mesra
segantang senyum menguntai
pernah berkilau
yang kini alih arah
hilang hala tuju.
biar kuundur diri
bersama tangkai hati
layu dan kering
diapit keredhaan memanjang.
Berita Harian
Sastera & Budaya
14 Jun 1998
Tiada ulasan:
Catat Ulasan